Kamis, 22 Maret 2012

The Legend of room #308

Ga heran kan kalo di Indonesia itu banyak banget budaya-budaya yg belum kita ketahui. Orang pulaunya aja beribu-ribu hehe. Kali ini saya akan mengajak untuk membaca satu dari berjuta-juta legenda mistik yang ada di Indonesia. Masalah percaya atau engganya itu kembali ke masing-masing pembaca, yang penting menambah pengetahuan buat kita semua. Seengganya kan kalo ada turis nanya-nanya tentang obyek wisata satu ini kita bisa jawab sedikit, ya minimal letak dan keindahannya yg full of mystery and wonderful beach. Berikut legenda kamar #308
Legenda "Nyai Loro Kidul "
Inna Samudra Beach adalah satu dari 16 unit Inna Hotel Group dibawah naungan PT.Hotel Indonesia Natour,berlokasi di kota Palabuhanratu - Jawa Barat, tepatnya pada kawasan pantai Laut Selatan yang dipagari oleh pegunungan dengan koordinat 6°57,815'S 106°30,428'E, hutan tropis dengan lintasan sungai-sungai yang menggambarkan sebuah keindahan alam yang memikat serta sarat akan budaya dan legenda.

Satu dari legenda yang sangat dikenal berkaitan dengan kota Palabuhanratu, yaitu Legenda Ratu Laut Selatan atau Nyai Loro Kidul, yang secara singkat dapat digambarkan dalam ceritera sebagai berikut :
Konon, Jawa Barat pernah diperintah oleh seorang Raja yang sangat berkuasa, yang bernama Prabu
Ia seorang Raja yang sangat terkenal serta bijaksana. Ia memiliki seorang Permaisuri yang cantik serta beberapa orang Selir. Pada suatu hari sang Permaisuri melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik. Kehadiran bayi kecil ini membuat mereka sangat berbahagia, tetapi hal ini tidak disukai oleh para Selir Raja. Bayi itu tumbuh menjadi besar dan wajahnya lebih cantik dan pada ibunya, ia dinamai Putri Lara Kadita dan dia akan menjadi ahli waris dari tahta kerajaan ayahnya. Oleh karena itu Raja sangat mencintai dan mengasihi Putri Lara Kadita.

Sementara itu para Selir yang berusaha untuk menyingkirkan Putri Lara Kadita, membuat suatu persekongkolan. Mereka menggunakan ilmu hitam untuk menghancurkan kehidupan Permaisuri beserta putrinya yang cantik itu, dan akhirnya kuasa jahat dan ilmu hitam itu telah membuat wajah Permaisuri beserta putrinya menjadi sangat busuk serta tubuh mereka menjadi berbau busuk. Karena keadaan mereka sangat mengerikan, maka sang Raja memerintahkan mereka untuk meninggalkan istana, sebab kalau dibiarkan mereka akan membawa bencana bagi seluruh kerajaan.

Maka pergilah mereka dari istana dan berkelana tak tentu arah didalam hutan. Mereka menyusuri jalan-jalan sepi agar tidak bertemu dengan orang lain yang tanpa disadari mereka menuju ke arah selatan. Penderitaan mereka sangat berat dan tidak tertahankan, sampai akhirnya sang Permaisuri meninggal dunia dalam perjalanan pengembaraannya. Tinggallah Putri Lara Kadita seorang diri dalam keadaan putus asa. Ia terus mengembara dan mengalami banyak penderitaan tanpa seorang pun yang menghiburnya.

Pada suatu hari karena terlalu lelah dan lapar, ia jatuh pingsan, ketika ia sadar kembali didengarnya suara deburan ombak dari arah selatan. Suara ini membangkitkan semangatnya untuk kembali melanjutkan perjalanannya, lalu ia berjalan terus kearah suara itu dan akhirnya ia melihat suatu pemandangan yang sangat indah, suatu lautan yang luas dengan ombak — ombak besar yang menerjang batu karang di pantai. Lalu duduklah ia dan beristirahat di salah satu batu karang tersebut, yang kini dinamakan Karanghawu dan menjadi objek wisata yang terkenal dan berlokasi sekitar 8 Km di sebelah barat Inna Samudra Beach.

Pada saat ia duduk di atas batu karang itu, ia tertidur dan bermimpi. Didalam mimpinya ia diberi tahu bahwa keadaan dan kecantikannya dapat dipulihkan bila ia membersihkan dirinya dengan melompat ke dalam laut dan menenggelamkan dirinya. Setelah terjaga dan tidurnya, ia pun berdiri di pingggir batu karang itu dan melompat ke dalam laut. Ternyata tubuhnya pulih dan wajahnya pun menjadi cantik kembali. Sejak saat itu, ia menjadi Ratu di laut itu dan memerintah atas bagian selatan Pulau Jawa dan sejak saat itu pula ia bergelar " Nyai Loro Kidul" yang artinya "Ratu Laut Selatan".

Sebagian besar masyarakat di daerah Palabuhanratu sampai saat ini masih percaya akan kuasa yang memerintah di Laut Selatan, Maka untuk memperingati hal itu, tanggal 6 April ditetapkan sebagai Hari Nelayan bagi masyarakat kota Palabuhanratu¬Sukabumi, dimana dalam perayaannya selalu dilaksanakan kegiatan Pesta Laut (Labuh Saji) yang tujuan intinya tiada lain adalah untuk memohon agar Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan perlindungan dan kemakmuran.

Berkaitan dengan Legenda serta kepercayaan dan sebagian masyarakat, maka di Samudra Beach Hotel telah terkondisikan sebuah ruangan khusus sebagai gambaran dari Legenda Nyai Loro Kidul, yaitu kamar #308 yang didalamnya dapat ditemui berbagai perlengkapan serta lukisan yang berkaitan dengan Legenda Nyai Loro Kidul dan berasal dari para pengunjung Domestik maupun Manca Negara.

Akan merupakan sebuah pengalaman yang menarik bagi para pengunjung Inna Samudra Beach apabila telah mengetahui keberadaan kamar #308, karena dengan lebih mengetahui gambaran tentang legenda tersebut maka dapat turut melestarikan budaya dan legenda masyarakat Indonesia khususnya Jawa Barat.

Adapun adanya pendapat serta pengalaman tentang hal-hal lain yang berkaitan dengan kamar #308, selanjutnya dikembalikan kepada keyakinan dan kepercayaan yang ada pada diri pribadi masing-masing.

Sumber  : Samudra Beach Hotel 
kalau mau liat foto-fotonya please go to the link.

http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=505&lang=id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar